“Stop Bullying, Berhenti Membuli, Mulai Peduli” Bersama Miryam Ariedne Sigarlaki, S.Psi, M.Psi., Psikolog dan Camellia Go To School di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung

Bandung, 18-28 Oktober 2024. Dalam kegiatan kali ini Ibu Miryam Ariadne Sigarlaki, S. Psi, M. Psi., Psikolog bersama Camellia yang merupakan salah satu brand parfume,  berkesempatan untuk berkeliling keantar sekolah baik yang berada di Kota Bandung maupun yang berada di Kabupaten Bandung. Terdapat 5 sekolah yang dikunjungin oleh Ibu Miryam dan Camellia baik Sekolah Menengah Pertama atau pun Sekolah Menengah Atas, dimana daftar sekolah yang dikunjungi yaitu SMPN 11 Bandung, SMK Pasundan Banjaran, SMPN 10 Bandung, SMAN 1 Baleendah dan SMAN 1 Banjaran.

Dalam event ini terdapat kegiatan yang dapat siswa dan siswi ikuti seperti Camellia Go Tallent yaitu kegiatan yang bertujuan untuk mencari dan menggali potensi ataupun bakat yang dimiliki oleh siswa dan siswi yang berada di sekolah tersebut.

Tidak hanya kegiatan Camellia Go Tallent, tetapi dalam acara bersama Camellia ini juga terdapat talkshow yang di narasumberi langsung oleh Ibu Miryam Ariadne Sigarlaki, S. Psi, M. Psi., Psikolog. Dalam talkshow tersebut tema yang dijelaskan yaitu mengenai isu “ Bullying “.  Isu bullying di kalangan anak sekolah merupakan salah satu masalah serius dimana hal tersebut akan berdampak jangka panjang pada perkembangan psikologis, emosional, dan sosial siswa siswi tersebut.

Pada saat talkshow tersebut Ibu Miryam menjelaskan dari mulai apa itu bullying, bentuk-bentuk bullying, faktor bullying hingga dampak dari bullying tersebut. Dimana bullying itu sendiri memiliki pengertian yaitu perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang atau terus menerus oleh si pelaku. Ibu Miryam menjelaskan juga bahwa bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti melalui Fisik (Memukul, menendang, mendorong, atau merusak barang milik korban), secara Verbal (Menghina, mengejek, memberi julukan yang merendahkan, atau mempermalukan korban, dengan tindakan Sosial (Menjauhi korban dari kelompok, menyebarkan rumor, atau mempermalukan di depan dan secara Cyberbullying: Menggunakan media sosial, pesan teks, atau platform digital untuk melecehkan, mengancam, atau mempermalukan korban.

Adanya bullying dengan berbagai bentuk dari Tindakan bullying tersebut tentunya akan sangat berdampak terutama pada korban yang terkena bullying seperti menurunnya tingkat kepercayaan diri, munculnya masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, atau trauma, prestasi akademik menurun karena suasana belajar menjadi tidak kondusif dan merasa hilangnya rasa aman di kalangan siswa sampai dengan beresiko tinggi untuk melakukan tindakan ekstrem, seperti melukai diri sendiri atau kenal dengan istilah “ Self Harm “.

Banyaknya kasus bullying terutama di sekolah pastinya terjadi karena beberapa penyebab seperti Lingkungan Keluarga yang memiliki kurangnya perhatian dari orang tua, pola asuh yang otoriter, atau suasana rumah yang penuh konflik dapat memicu anak menjadi pelaku bullying. Lalu adanya Pengaruh Dari Teman Sebaya akan menyebabkan adanya atau merasa bahwa kelompok teman tertentu memiliki dan ingin menunjukkan kekuatan atau dominasinya. Kemudian adanya paparan dan tontonan Media Sosial seperti perilaku negatif dan Rendahnya Empati yang dimiliki dan tidak diajarkan bagaimana berempati atau toleransi mungkin lebih rentan menjadi pelaku bullying.

Oleh karena itu, banyak peran dari beberapa pihak agar kasus bullying ini dapat menurut bahkan tidak ada seperti Peran Dari Orang Tua, dalam hal ini peran orang tua dapat dilakukan seperti membangun komunikasi yang baik dengan anak, kemudian mengajarkan empati, toleransi kepada anak , mencontohkan bagaimana menghormati orang dan selalu memantau aktivitas anak terutama ketika menggunakan media sosial. Kemudian Peran Sekolah, peran sekolah dalam hal ini yaitu sekolah seharusnya menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan aman, mengadakan program anti-bullying, seperti seminar atau pelatihan, dan memberikan sanksi tegas pada pelaku bullying, tetapi tetap diimbangi dengan pendekatan edukatif. Dan untuk Peran Siswa agar tidak menjadi pelaku atau pun korban dari pembullian maka sikap yang harus diterapkan yaitu seperti berani melaporkan ketika ada tindakan bullying kepada guru atau pihak berwenang, menolak ikut serta dalam perilaku bullying, mendukung teman yang menjadi korban bullying.

Sehingga, dengan adanya kegiatan talkshow bertemakan “Bullying” ini yang diadakan oleh Camellia diharapkan dapat menjadi bekal untuk siswa siswi sehingga mencegah adanya kasus pembullyian dan juga dapat mewadahi setiap bakat yang dimiliki oleh siswa dan siswi dengan adanya ajang “Camellia Go Tallent “.

 

Stop Bullying , Berhenti Membuli , Mulai Peduli!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© 2022. Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achnad Yani. All Rights Reserved.