- (022) 6631653
- info@fps.unjani.ac.id
- jl. Terusan Jend. Sudirman 148, Cibeber kota Cimahi
Cimahi, September 2024 – Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) kembali menggelar seminar JASMERAH (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah), sebuah agenda tahunan yang selalu diadakan setiap bulan September. Seminar ini bertujuan untuk mengingatkan mahasiswa akan peristiwa bersejarah di Indonesia, khususnya Pemberontakan Gerakan 30 September (G30S/PKI).
Dalam seminar ini, dosen tetap di Fakultas Psikologi UNJANI, Dra. Indrya AR. Darsono, MA., Psik, yang akrab di sapa Ibu Rully, yang merupakan anak pertama dari Jenderal Achmad Yani, hadir sebagai pembicara utama. Sebagai saksi sejarah, Ibu Rully berbagi pengalaman dan kisah yang ia alami terkait peristiwa G30S/PKI.
Selain menjadi pembicara dalam seminar tahunan JASMERAH (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) di Fakultas Psikologi UNJANI, putri sulung bersama Pa Untung Mufreni Putra Jenderal Achmad Yani yang ke 7 dari 8 bersaudara ini juga diundang dalam salah satu podcast terbesar di Indonesia, Close The Door bersama Deddy Corbuzier.
Dalam podcast tersebut, Ibu Rully membagikan kisah pribadinya sebagai saksi hidup dari peristiwa G30S/PKI, mengungkapkan bagaimana tragedi itu membentuk perjalanan hidupnya. Podcast dengan 10 Juta penanyangan ini menarik perhatian banyak orang dan memberikan perspektif mendalam tentang sejarah yang sering kali hanya dipahami dari buku-buku pelajaran.
Simak perbincangan lengkapnya di Podcast Close The Door:
Sementara itu, dalam seminar JASMERAH yang digelar di Fakultas Psikologi UNJANI, Ibu Rully kembali menegaskan pentingnya memahami sejarah perjuangan bangsa. Mengangkat tema “Menjaga Bara Semangat Perjuangan: Pemberontakan G30S/PKI di Indonesia” yang bertujuan untuk menggali makna perjuangan, ketangguhan, dan nilai kesetiaan terhadap bangsa melalui refleksi sejarah peristiwa G30S/PKI.
Kegiatan ini diwajibkan bagi seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi UNJANI, agar generasi muda, khususnya para mahasiswa tidak melupakan sejarah dan memahami nilai-nilai perjuangan serta kesetiaan kepada bangsa. Dengan begitu, adanya seminar tersebut khususnya muda-mudi di kalangan mahasiswa tidak akan pernah melupakan Sejarah G30SPKI.
Peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 30 September 1965 merupakan babak penting dalam sejarah Indonesia yang menguji kekuatan dan ketangguhan bangsa ini. Meski merupakan peristiwa kelam, banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik. Melalui seminar JASMERAH, muda-mudi di kalangan mahasiswa dapat mengambil hikmah dari sejarah dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Indonesia, negeri dengan ragam budaya dan kekayaan alam yang menakjubkan, tak terlepas dari lika-liku sejarah yang sarat dengan perjuangan dan pengorbanan. Salah satu babak penting yang menguji kekuatan dan ketangguhan bangsa ini adalah peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 30 September 1965. Meski kelam, dari peristiwa ini kita dapat memetik banyak pelajaran berharga tentang nilai juang dan kesetiaan kepada bangsa.
Pemberontakan yang dipimpin oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) ini bertujuan untuk mengubah tatanan negara dan menguasai pemerintahan. Namun, rencana ini mendapat perlawanan keras dari rakyat dan militer yang setia pada Pancasila dan UUD 1945. Peristiwa ini menelan banyak korban jiwa, termasuk tujuh perwira tinggi Angkatan Darat yang dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.
Nilai Juamg peristiwa G30S/PKI menjadi cermin betapa pentingnya menjaga nilai juang dan kesetiaan pada ideologi bangsa. Nilai-nilai ini tidak hanya tercermin dalam perlawanan fisik, tetapi juga dalam semangat persatuan dan kesatuan yang dibangun oleh seluruh elemen masyarakat. Nilai juang yang dipegang teguh oleh para pahlawan dan seluruh rakyat Indonesia saat itu menjadi pondasi kuat dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa.
Bagi generasi muda Indonesia, memahami sejarah perjuangan bangsa termasuk peristiwa G30S/PKI adalah langkah penting dalam membangun karakter dan jiwa kepemimpinan. Perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan ideologi dan kedaulatan bangsa harus menjadi inspirasi untuk terus berkontribusi positif bagi kemajuan negeri. Dengan belajar dari sejarah, generasi muda dapat memahami pentingnya persatuan, gotong royong, dan cinta tanah air.
Pendidikan tentang sejarah dan nilai juang bangsa harus terus ditanamkan dalam kurikulum pendidikan nasional. Kesadaran akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan sejak dini. Dengan demikian, kita tidak hanya mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan masa depan dengan semangat dan kesatuan yang kokoh.
Dengan semangat menjaga sejarah dan nilai perjuangan bangsa, seminar JASMERAH tahun ini menjadi pengingat bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mempertahankan keutuhan negeri. Jangan lewatkan JASMERAH tahun depan untuk terus belajar, mengenang, dan mengambil hikmah dari perjalanan sejarah bangsa!
Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani
© 2022. Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achnad Yani. All Rights Reserved.